Kegagalan fungsi dari sistem isolasi trafo dapat
menyebabkan gangguan pada trafo itu sendiri. Kegagalan isolasi tersebut dapat
berdampak pada terbakarnya trafo dikarenakan besarnya energi gangguan yang
menyebabkan suhu tinggi yang melewati titik bakar sistem isolasi (minyak dan
kertas). Untuk meminimalisir / mengeliminasi dampak gangguan yang berpotensi
membakar trafo, dilengkapilah trafo tersebut dengan fire protection.
Prinsip dasar sebuah sistem fire protection adalah dengan
menguras dan memutar minyak trafo dengan menggunakan aliran gas nitrogen (N2)
yang bersifat tidak terbakar.
Secara garis besar sistem fire protection terdiri dari
beberapa bagian yaitu shutter, detektor, control box, dan kabinet. Shutter berfungsi
untuk menghentikan aliran minyak dari konservator trafo dan dipasang pada pipa
penghubung antara konservator dengan tangki trafo.
gambar :
Shutter
Detektor berfungsi untuk mendeteksi kenaikan suhu akibat
adanya kebakaran. Detektor dipasang pada plat tutup tangki trafo bagian atas
(dekat bushing 150 kV).
gambar :
Detektor
Kontrol box berfungsi untuk mengatur bekerjanya sistem
pemadam kebakaran dan tempat dipasangnya lampu-lampu indikator. Kontrol box
dipasang didalam ruang kontrol. (Control room).
gambar :
Kontrol Box
Kabinet Berfungsi sebagai tempat memasang peralatan
sistem pemadam kebakaran seperti tabung gas nitrogen, regulator tekanan, drain
valve, bandul pembuka katup 1 dan 2 pressostat, solenoid dan wiring lainnya. Kabinet
ini dipasang pada sel trafo di switchyard.
gambar :
Kabinet
Proses pembukaan valve – valve pada sistem fire
protection saat melakukan pengamanan trafo dari kemungkinan kebakaran dilakukan
secara mekanis dan elektris.
gambar :
Rangkaian umum sistem fire protection
Proses pengamanan trafo dari kemungkinan terbakar adalah
sebagai berikut
- Pada saat terjadi kebakaran didalam tangki trafo maka lapisan minyak yang mencapai titik nyala adalah lapisan yang paling atas.
- Seketika itu pula sistem pemadam kebakaran bekerja, mentripkan PMT dan dan membuka katup drain untuk membuang sebagian minyak. Pada saat ini aliran minyak pada konservator akan mengalir lebih deras sehingga mengaktifkan “shutter” dan menghentikan aliran dari konservator tersebut.
- Pada saat itu juga gas nitrogen dialirkan melalui Nozle didasar tangki trafo dengan gerakan memutar mengaduk seluruh isi minyak trafo. gerakan ini dimaksudkan agar suhu seluruh minyak trafo turun dibawah titik nyalanya. Pada akhirnya seluruh permukaan minyak trafo tertutup oleh gas nitrogen yang masih mengalir
(a) (b)
Gambar :
(a) bagian-bagian fire protection
(b) langkah pertama dari proses pengamanan oleh fire protection
gambar :
Langkah
selanjutnya dari proses pengamanan oleh fire protection (masuknya N2)
Hal yang harus dilakukan dalam rangka memastikan kesiapan
kerja fire protection ini adalah dengan mengukur tekanan N2.