Terkadang sehabis olahraga atau bekerja di depan komputer, saya
memejamkan mata terus bernafas dengan perlahan-lahan, rasanya enak sekali.
Nyessstt sampai ke otak. Enak memang klo kita bernafas secara perlahan-lahan.
Rasanya rileks banget. Kadang kalo susah tidur saya juga mencoba cara
ini, dan biasanya langsung tertidur. Namun disamping semua itu ternyata ada
manfaat lain yang dapat diperoleh bila kita bernafas secara perlahan.
“Apa sih manfaat bernafas dengan perlahan pada tubuh kita? ”
Namun, masalah ini masih dalam penelitian. Para
spesialis baru-baru ini melakukan pengumpulan bukti untuk mendukung penemuan
mereka. Sebuah alat khusus dibuat untuk mendukung penelitian ini. Benda ini
membantu para pasien yang menderita tekanan darah tinggi guna belajar cara
bernafas dengan perlahan. Hasil dari studi ini melibatkan peralatan yang
betul-betul mengesankan. Tekanan darah dari para pasien yang biasanya berkisar
anatara 10 menit sehari selama dua bulan berkurang rata-rata antara 10 hingga
15 poin.
Sementara itu, serangkaian tes pada hewan dilakukan untuk menemukan
hubungan antara bernafas dan metabolisme, dimana memiliki pengaruh pada tekanan
darah. Sudah diketahui secara luas bahwa seseorang merekam efek kuat dari
stress dalam keseharian. Stress memicu percepatan nafas lebih dari biasanya
secara refleks. Sebagai hasilnya, setiap nafas membawa sejumlah besar oksigen
ke dalam darah. Proses tersebut memiliki efek menguntungkan pada aktivitas
otak. Disisi lain, terlalu banyak oksigen dalam darah menghalangi kemampuan
ginjal menyaring sodium dari tubuh. Sementara sodium berperan penting dalam
pengaturan tekanan darah.
“Jika Anda melewatkan banyak waktu dibalik meja dan mengkonsumsi makanan
yang meningkatkan isi garam, ginjal Anda akan kurang efisien untuk memindahkan
zat garam tersebut dari tubuh Anda, Anda dapat memperbaiki situasi ini dengan
melakukan jalan-jalan secara teratur di hutan (tempat yang banyak
tetumbuhan-red),” ujar Dr. David Anderson yang melakukan penelitian hubungan
antara hipertensi dan tingkah laku manusia.
Memang, teknik pernafasan ini belum terbukti efektif akan dapat membantu
melawan gagal jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan dan banyak lagi penyakit
lain yang disebabkan oleh hipertensi. Namun dengan penelitian yang terus
dilakukan, diharapkan teknik pernafasan ini dapat jadi obat mujarab bagi
hipertensi yang selama ini dianggap penyakit yang cukup mematikan.