Gara-gara santer berita melamin berbahaya, kini banyak orang memilih menjauhi pemakaian peralatan rumah tangganya dari bahan ini. Ada ketakutan pemakaian produk melamin palsu memicu penyakit seram seperti kanker dan ginjal.
Benarkah produk melamin tidak aman digunakan? Ahli Toksikologi Kimia dari Universitas Indonesia, DR.rer.nat Budiawan menjelaskan secara ilmiah ketika dihubungi detikHealth.
Menurutnya, tidak ada yang salah dengan perabotan-perabotan berjenis melamin selama memenuhi standar (food grade) yang telah ditentukan.
Melamin juga tidak akan menyumbangkan risiko kanker dan penyakit lainnya selama tidak terjadi depolimerisasi (degradasi) komponen-komponen pembentuknya.
Itu melamin yang asli. Sementara yang diributkan sekarang adalah melamin palsu. Asal tahu saja, menurut Budiawan, perabotan melamin yang beredar saat ini terdiri dari dua jenis, yaitu melamin-formaldehid dan urea-formaldehid.
Melamin yang saat ini digembar-gemborkan berpotensi menyebabkan kanker adalah melamin palsu, yang tergolong urea-formaldehid, yang lebih cepat mengalami degradasi ketika terkena panas atau bahan asam.
Sedangkan melamin asli yang tergolong melamin-formaldehid adalah bahan melamin dengan kualitas baik dan berstandar food grade.
Yang membuat melamin menjadi boomerangbagi kesehatan tubuh adalah ketika terjadinya migrasi monomer formaldehid ke dalam makanan yang dikonsumsi.
Ketika formaldehid yang terdapat pada bahan melamin lepas akibat panas atau asam, dikhawatirkan terjadi migrasi monomer tersebut ke bahan pangan.
Apabila kontak tersebut terjadi dalam jangka waktu yang panjang periode 5-40 tahun akan menyebabkan zat kimia tersebut terakumulasi dan menjadi konsisten (stabil), sehingga sulit diekskresikan dan menjadi zat asing dalam tubuh yang berefek pada gangguan fungsi organ dan memicu penyakit kanker atau ginjal.
Formaldehid merupakan bahan penyangga dan pengikat yang paling murah saat ini dalam pembuatan perabotan-perabotan bermelamin. Formaldehid tidak akan terdegradasi jika dibuat dari bahan melamin berkualitas baik, dan yang paling penting yaitu memenuhi standar food grade.
Lalu bagaimana caranya membedakan antara melamin berkualitas baik dengan melamin berkualitas buruk?
"Kualitas melamin dapat dilihat dari perubahan fisiknya ketika dipanaskan," ujar lulusan Universitas Wuerzbuerg Jerman yang saat ini masih berprofesi sebagai peneliti dan konsultan di Badan Pengawasan Obat-obatan dan Makanan (BPOM) RI.
Melamin yang berkualitas buruk akan menghasilkan bau khas formaldehid dan juga perubahan bentuk seperti melengkung jika dipanaskan. Sedangkan melamin yang berkualitas baik akan tahan oleh pemanasan hingga 80-100 derajat celcius dan tidak mengeluarkan bau khas formaldehid.
Selain dengan menguji kualitasnya secara langsung, Budiawan juga menyarankan agar masyarakat membeli perabotan melamin yang berlabel Food Grade atau setidaknya membeli merek-merek yang sudah terjamin dan terdaftar di badan
pemerintahan. Karena yang paling berperan dalam peredaran barang-barang bermelamin adalah pemerintah.
pemerintahan. Karena yang paling berperan dalam peredaran barang-barang bermelamin adalah pemerintah.
"Mayarakat harus mulai belajar mempercayai pemerintah, dan pemerintah pun harus dapat menunjukkan bahwa mereka layak dipercaya," tegas Budiawan.
Namun terlepas dari bahaya bahan-bahan bermelamin palsu tersebut, Budiawan menyarankan agar tidak terlalu sering juga menggunakan alat-alat berbahan melamin. Walaupun alat tersebut masuk kategori melamin berkualitas baik yang tidak mudah terdegradasi oleh panas atau asam teta.
"Gunakan saja sesuai porsinya, jangan terlalu sering," ujarnya. Hal ini untuk menghindari pengaruh buruk yang mungkin terjadi pada tubuh.
Masyarakat pun harus mulai pintar-pintar memilih barang yang berjenis melamin saat ini. Jangan hanya kepincut dengan harganya yang murah atau warnanya yang menarik, tapi pikirkan juga risiko bahaya yang terkandung di dalamnya.
Perhatikanlah dengan cermat barang bermelamin yang akan dibeli, apakah termasuk food grade atau bukan. Jangan salahkan melamin jika sesuatu terjadi pada Anda, karena bahaya atau tidaknya melamin ada di tangan anda.