Resistor



Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan
sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu.
Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor
harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak
terbakar.
Satuan
Ohm (simbol: Ω adalah satuan SI untuk resistansi
listrik, diambil dari nama Georg Ohm.
Satuan yang digunakan
prefix :
1. Ohm = Ω
2. Kilo Ohm = KΩ
3. Mega Ohm = MΩ
·
KΩ = 1 000Ω
·
MΩ = 1 000 000Ω
Konstruksi
Komposisi karbon

Unsur resistif dibuat dari campuran serbuk karbon dan bahan isolator
(biasanya keramik). Resin digunakan untuk melekatkan campuran.
Resistansinya ditentukan oleh perbandingan dari serbuk karbon dengan bahan
isolator. Resistor komposisi karbon sering digunakan sebelum tahun 1970-an,
tetapi sekarang tidak terlalu populer karena resistor jenis lain mempunyai
karakteristik yang lebih baik, seperti toleransi, kemandirian terhadap tegangan
(resistor komposisi karbon berubah resistansinya jika dikenai tegangan lebih),
dan kemandirian terhadap tekanan/regangan. Selain itu, jika resistor menjadi
lembab, panas solder dapat mengakibatkan perubahan resistansi dan resistor jadi
rusak.
Walaupun begitu, resistor ini sangat reliabel jika tidak pernah diberikan
tegangan lebih ataupun panas lebih.
Resistor ini masih diproduksi, tetapi relatif cukup
mahal. Resistansinya berkisar antara beberapa miliohm hingga 22 MOhm.
Film karbon

Film logam
Unsur resistif utama dari resistor foil adalah sebuah
foil logam paduan khusus setebal beberapa mikrometer.
Resistor foil merupakan resistor dengan presisi dan
stabilitas terbaik. Salah satu parameter penting yang memengaruhi stabilitas
adalah koefisien temperatur dari resistansi (TCR). TCR dari resistor foil
sangat rendah. Resistor foil ultra presisi mempunyai TCR sebesar 0.14ppm/°C,
toleransi ±0.005%, stabilitas jangka panjang 25ppm/tahun, 50ppm/3 tahun,
stabilitas beban 0.03%/2000 jam, EMF kalor 0.1μvolt/°C, desah -42dB, koefisien
tegangan 0.1ppm/V, induktansi 0.08μH, kapasitansi 0.5pF.
Penandaan
Resistor
Resistor
aksial biasanya menggunakan pola pita warna untuk menunjukkan resistansi.
Resistor pasang-permukaan ditandas secara numerik jika cukup besar untuk dapat
ditandai, biasanya resistor ukuran kecil yang sekarang digunakan terlalu kecil
untuk dapat ditandai. Kemasan biasanya cokelat muda, cokelat, biru, atau hijau,
walaupun begitu warna lain juga mungkin, seperti merah tua atau abu-abu.
Resistor awal
abad ke-20 biasanya tidak diisolasi, dan dicelupkan ke cat untuk menutupi
seluruh badan untuk pengkodean warna. Warna kedua diberikan pada salah satu
ujung, dan sebuah titik (atau pita) warna di tengah memberikan digit ketiga.
Aturannya adalah "badan, ujung, titik" memberikan urutan dua digit
resistansi dan pengali desimal. Toleransi dasarnya adalah ±20%. Resistor dengan
toleransi yang lebih rapat menggunakan warna perak (±10%) atau emas (±5%) pada
ujung lainnya.
Identifikasi empat pita
Identifikasi
empat pita adalah skema kode warna yang paling sering digunakan. Ini terdiri
dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan resistor. Dua pita
pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi, pita ketiga merupakan
faktor pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan
pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-kadang terdapat pita
kelima yang menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan
sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi.
Sebagai contoh,
hijau-biru-kuning-merah adalah 56 x 104Ω = 560
kΩ ± 2%. Deskripsi yang lebih mudah adalah: pita pertama, hijau, mempunyai
harga 5 dan pita kedua, biru, mempunyai harga 6, dan keduanya dihitung sebagai
56. Pita ketiga,kuning, mempunyai harga 104, yang menambahkan empat
nol di belakang 56, sedangkan pita keempat, merah, merupakan kode untuk
toleransi ± 2%, memberikan nilai 560.000Ω pada keakuratan ± 2%.
Warna | Pita pertama | Pita kedua | Pita ketiga (pengali) | Pita keempat (toleransi) | Pita kelima (koefisien suhu) |
---|---|---|---|---|---|
Hitam | 0 | 0 | × 100 | ||
Cokelat | 1 | 1 | ×101 | ± 1% (F) | 100 ppm |
Merah | 2 | 2 | × 102 | ± 2% (G) | 50 ppm |
Jingga (oranye) | 3 | 3 | × 103 | 15 ppm | |
Kuning | 4 | 4 | × 104 | 25 ppm | |
Hijau | 5 | 5 | × 105 | ± 0.5% (D) | |
Biru | 6 | 6 | × 106 | ± 0.25% (C) | |
Ungu | 7 | 7 | × 107 | ± 0.1% (B) | |
Abu-abu | 8 | 8 | × 108 | ± 0.05% (A) | |
Putih | 9 | 9 | × 109 | ||
Emas | × 10-1 | ± 5% (J) | |||
Perak | × 10-2 | ± 10% (K) | |||
Kosong | ± 20% (M) |
Identifikasi lima pita
Identifikasi lima pita
digunakan pada resistor presisi (toleransi 1%, 0.5%, 0.25%, 0.1%), untuk
memberikan harga resistansi ketiga. Tiga pita pertama menunjukkan harga
resistansi, pita keempat adalah pengali, dan yang kelima adalah toleransi.
Resistor lima pita dengan pita keempat berwarna emas atau perak kadang-kadang
diabaikan, biasanya pada resistor lawas atau penggunaan khusus. Pita keempat
adalah toleransi dan yang kelima adalah koefisien suhu.
Resistor
pasang-permukaan

Resistor pasang-permukaan
dicetak dengan harga numerik dengan kode yang mirip dengan kondensator kecil.
Resistor toleransi standar ditandai dengan kode tiga digit, dua pertama
menunjukkan dua angka pertama resistansi dan angka ketiga menunjukkan pengali
(jumlah nol). Contoh:
"334" | = 33 × 10.000 ohm = 330 KOhm |
"222" | = 22 × 100 ohm = 2,2 KOhm |
"473" | = 47 × 1,000 ohm = 47 KOhm |
"105" | = 10 × 100,000 ohm = 1 MOhm |
Resistansi kurang dari 100 ohm ditulis: 100, 220, 470. Contoh:
"100" | = 10 × 1 ohm = 10 ohm |
"220" | = 22 × 1 ohm = 22 ohm |
Kadang-kadang harga-harga tersebut ditulis "10" atau "22" untuk mencegah kebingungan.
Resistansi kurang dari 10 ohm menggunakan 'R' untuk menunjukkan letak titik desimal. Contoh:
"4R7" | = 4.7 ohm |
"0R22" | = 0.22 ohm |
"0R01" | = 0.01 ohm |
Resistor presisi ditandai dengan kode empat digit. Dimana tiga digit pertama menunjukkan harga resistansi dan digit keempat adalah pengali. Contoh:
"1001" | = 100 × 10 ohm = 1 kohm |
"4992" | = 499 × 100 ohm = 49,9 kohm |
"1000" | = 100 × 1 ohm = 100 ohm |
"000" dan "0000" kadang-kadang muncul bebagai harga untuk resistor nol ohm
Resistor pasang-permukaan saat ini biasanya terlalu kecil untuk ditandai.
Penandaan Tipe Industri
Format :
XX YYYZ
- X: kode tipe
- Y: nilai resistansi
- Z: toleransi
Kode Tipe | Rating Daya (Watt) | Teknik MIL-R-11 | Teknik MIL-R-39008 |
---|---|---|---|
BB | ⅛ | RC05 | RCR05 |
CB | ¼ | RC07 | RCR07 |
EB | ½ | RC20 | RCR20 |
GB | 1 | RC32 | RCR32 |
HB | 2 | RC42 | RCR42 |
GM | 3 | - | - |
HM | 4 | - | - |
Toleransi | Teknik Industri | Teknik MIL |
---|---|---|
±5% | 5 | J |
±20% | 2 | M |
±10% | 1 | K |
±2% | - | G |
±1% | - | F |
±0.5% | - | D |
±0.25% | - | C |
±0.1% | - | B |
Rentang suhu operasional membedakan komponen kelas komersil, kelas industri dan kelas militer.
- Kelas komersil: 0 °C hingga 70 °C
- Kelas industri: −40 °C hingga 85 °C (seringkali −25 °C hingga 85 °C)
- Kelas militer: −55 °C hingga 125 °C (seringkali -65 °C hingga 275 °C)
- Kelas standar: -5 °C hingga 60 °C
Pustaka :
- Fisika Listrik
- Belajar Elektronika
- Pengetahuan Dasar Elektronika
- Komponen-komponen Elektronika