Pubertas adalah masa yang krusial dimana seorang anak mengalami
perubahan fisik, psikis dan pematangan fungsi seksualnya. Biasanya pada
wanita, pubertas ditandai dengan menstruasi pertama, sedangkan pada pria
ditandai dengan mimpi basah.
Namun ternyata tak banyak yang memahami asal-usul perubahan yang terjadi pada tubuh anak laki-laki dan anak perempuan itu.
Studi yang dilakukan sejumlah peneliti dari Harvard University ini menemukan bahwa puber dipicu oleh adanya perubahan di dalam otak.
Namun ternyata tak banyak yang memahami asal-usul perubahan yang terjadi pada tubuh anak laki-laki dan anak perempuan itu.
Studi yang dilakukan sejumlah peneliti dari Harvard University ini menemukan bahwa puber dipicu oleh adanya perubahan di dalam otak.
Hal ini hampir sejalan dengan hasil studi sebelumnya yang mengemukakan bahwa bagian otak yang bertugas memunculkan pubertas diaktifkan pertama kali saat si pemilik otak sedang tertidur.
Tapi lain halnya dengan studi baru ini. Dalam studi ini peneliti menunjukkan gelombang tidur yang lambat atau biasa disebut dengan 'tidur dalam' (deep sleep) memiliki keterlibatan yang sangat kuat terkait munculnya masa pubertas, jadi bukan sekedar tidur biasa seperti yang dipaparkan studi sebelumnya.
"Jika bagian otak yang mengaktivasi sistem reproduksi bergantung pada tidur yang dalam (deep sleep), kita perlu khawatir jika anak-anak dan remaja mengalami gangguan tidur atau kekurangan jam tidur karena bisa jadi nantinya kematangan fisik, psikis dan fungsi seksualnya akan ikut terganggu atau mengalami ketidaknormalan," ungkap peneliti Natalie Shaw, MD dari Massachusetts General Hospital dan Boston Children's Hospital seperti dilansir dari sciencedaily, Rabu (12/9/2012).
Fakta ini sudah terbukti bagi anak-anak yang telah didiagnosis mengalami gangguan tidur. Namun implikasinya juga akan meluas jika para remaja juga tidak mendapatkan jatah tidur yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Studi ini akan dipublikasikan dalam Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism (JCEM).