Total Pengunjung

Pages

       
   

Tonjolan Kecil Pada Kelamin Pria Yang Harus Diwaspadai

Bagi Anda pria atau wanita yang sering mencari pengalaman seks dengan mengganti pasangan seksual, sepertinya harus lebih waspada lagi atau bahkan menghentikan kebiasaan itu.

Setelah rentetan Infeksi Menular Seksual (IMS) yang lainnya, kini Anda masih harus mewaspadai kutil kelamin (genital warts) atau condylomata acuminata. Jenis penyakit disebabkan oleh virus yang sama dengan kanker serviks, yaitu Human Papillomavirus (HPV).

Kutil kelamin adalah benjolan-benjolan yang tumbuh pada alat kelamin manusia dalam berbagai variasi ukuran. Mereka dapat berkembang dalam kelompok sehingga menjadi kumpulan kutil. Kutil kelamin disebabkan oleh HPV tipe 6 dan 11, tapi bisa juga disebabkan oleh tipe high risk 30, 45, dan 41. Kutil kelamin umumnya muncul pada usia 17 hingga 33 tahun.
Pola penularannya 98% disebabkan oleh hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan, terlebih hubungan seksual tidak terproteksi, termasuk juga oral seks. Namun hubungan yang dilakukan dengan menggunakan kondom juga tetap memiliki potensi menularkan atau tertular virus penyebabnya.

"Ada bagian kulit yang tidak terlindungi kondom, jadi tetap bisa tertular karena sentuhan atau gesekan antar kulit," jelas dermatovenereologist, dr. Wresti Indriatmi, Spkk (K), M. Epid. Kemudian juga ada digital transmission yang biasanya terjadi pada saat Anda 'pemanasan' sebelum melakukan hubungan seksual, seperti memasukkan jari ke dalam vagina.

"Apabila ada luka di jari dan di dalam vaginanya terdapat HPV, maka ada peluang untuk tertular," jelas dr. Wresti.

Pada perempuan, kutil kelamin ini tumbuh pada area vulva dan serviks serta di daerah sekitar anus dan vagina. Sedangkan pada pria, kutil kelamin cenderung akan muncul pada penis atau skrotum. Namun dalam kasus-kasus tertentu, kutil kelamin bisa tumbuh di sela pangkal paha.

Kutil kelamin tidak menyebabkan nyeri dan sakit. Ciri-cirinya bisa diketahui dengan cara mengecek kelamin Anda, apakah terdapat tonjolan berbentuk kembang kol dengan permukaan yang tidak rata. Berbeda dengan jerawat yang terdapat isi dan lemaknya, kutil kelamin ini tidak terdapat isi.

"Tonjolan berwarna kulit berbatas tegas dengan permukaan kulit dan tidak terasa gatal, nyeri, atau sakit," jelas dr. Wresti.

Sebagai bagian dari IMS, kutil kelamin jelas perlu diwaspadai mengingat mudahnya penularan dari si pemilik virus HPV kepada orang lain.

"Biasanya ada kesamaan tipe HPV di antara pasangan seksual," jelas dr. Wresti. Belum lagi tipe high risk tadi memiliki peluang mencetuskan kanker. Tipe high risk bisa menyebabkan kanker serviks bagi wanita, kanker penis bagi pria, dan kanker anus bagi pria dan wanita. Virus penyebabnya masuk ke dalam tubuh manusia bersifat multilokular dan multisentrik,

"Virusnya masuk ke banyak bagian dan hanya beberapa saja yang menampakkan diri. Makanya HPV jika diobati dan ditangani dapat hilang namun bisa muncul lagi karena ada beberapa yang bersifat subklinis atau tidak terlihat dengan mata telanjang," tambahnya.


(Majalah Men's Fitness Indonesia)

Index

 
jika ingin menyalin sebagian atau keseluruhan isi halaman ini, mohon cantumkan sumber alamat tautan ini